Kegelisahan pada remaja dan cara menanggulanginya (manusia dan kegelisahan)
Kegelisahan adalah ketidaknyamanan terhadah suatu hal yang
sedang dipikirkan.Kegelisahan dapat
terjadi pada siapapun dan dimanapun. Dan setiap orang pasti pernah merasa
gelisah. Kegelisahan merupakan
akibat dari kekhawatiran kita (Hakkajiten)
Kegelisahan biasanya dapat diketahui melalui tingkah laku dan
mimik wajah seseorang yang sedang mengalami kegelisahan, contohnya
mondar-mandir, tidak bisa diam, wajahnya murung tidak bersemangat. Setiap
manusia pasti pernah mengalami kegelisahan terutama remaja, yang disebut remaja
adalah manusia yang berusia 13-19 tahun. Pada umumnya remaja yang paling sering
mengalami kegelisahan karena pada usia ini mereka masih belum cukup dapat
berpikir dewasa dan masih dalam masa mencari jati diri.
Kegelisahan pada remaja umumnya dapat berbentuk keterasingan
dan kesepian yang bisa timbul dikarenakan awalnya mereka marasa berbeda dengan
orang lain, rendah diri dan bersifat apatis dengan lingkungan lalu setelah
merasa diasingkan orang tersebut akan merasakan kesepian di dalam dirinya dan
lingkungan sehingga merasa sepia tau kesepian. Bila ini tidak segera diatasi
akan berdampak buruk pada diri remaja tersebut. Seperti, para remaja ini
memustuskan untuk menyendiri dan tidak berinteraksi kepada orang-orang yang ada
di sekelilingnya yang dalam jangka waktu kedepannya akan mengakibatkan para
remaja ini menjadi ansos (anti sosial).
Untuk menanggulangi hal-hal tersebut kita harus berpikir
positif agar merasa tenang, lalu kita juga harus melakukan intropeksi diri
mengapa hal tersebut dapat terjadi dan bagaimana cara kita menyikapinya, lalu
kita harus membuka diri agar dapat melihat masalah yang kita hadapi melalui
sudut pandang yang berbeda, dan terakhir, kita harus mendiskusikan hal yang
kita alami dengan orang yang tepat carilah orang yang mungkin saja punya
pendapat dan jalan pikiran yang beda. Perbedaan itu membuat otak berpikir
kritis dalam membaca persoalan, sehingga sedikit demi sedikit diperoleh
gambaran yang obyektif akan apa yang sebenarnya terjadi. Cara ini membantu
menentukan tindakan apa yang sebaiknya dilakukan.
7:07 AM
|
Labels:
IBD
|
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Powered by Blogger.
0 comments:
Post a Comment