Konservasi Arsitektur
BAB
III
GAMBARAN
KAWASAN
Setu
Babakan atau Danau Babakan terletak di Srengseng Sawah, kecamatan
Jagakarsa, Jakarta Selatan, Indonesia dekat Depok yang berfungsi sebagai
pusat Perkampungan Budaya Betawi, suatu area yang dijaga untuk menjaga warisan
budaya Jakarta, yaitu budaya asli Betawi. Situ Babakan merupakan danau
buatan dengan area 30 hektare (79 akre) dengan kedalaman 1-5 meter dimana
airnya berasal dari Sungai Ciliwung dan saat ini digunakan sebagai tempat
wisata alternatif, bagi warga dan para pengunjung.
Perkampungan Setu Babakan adalah sebuah kawasan pedesaan yang lingkungan alam dan budayanya yang masih terjaga secara baik. Wisatawan yang berkunjung ke kawasan cagar budaya ini akan disuguhi panorama pepohonan rindang yang akan menambah suasana sejuk dan tenang ketika memasukinya. Di kanan kiri jalan utama, pengunjung juga dapat melihat rumah-rumah panggung berarsitektur khas Betawi yang masih dipertahankan keasliannya.
Perkampungan Setu Babakan adalah sebuah kawasan pedesaan yang lingkungan alam dan budayanya yang masih terjaga secara baik. Wisatawan yang berkunjung ke kawasan cagar budaya ini akan disuguhi panorama pepohonan rindang yang akan menambah suasana sejuk dan tenang ketika memasukinya. Di kanan kiri jalan utama, pengunjung juga dapat melihat rumah-rumah panggung berarsitektur khas Betawi yang masih dipertahankan keasliannya.
Kawasan
wisata Setu Babakan juga berfungsi sebagai ‘paru-paru’ hijau kota
Jakarta khususnya Jakarta Selatan. Tempat ini berfungsi sebagai penyangga
kawasan hijau penyeimbang polusi udara Jakarta. Danau luas yang menampung
aliran air dari sungai Ciliwung, juga berfungsi sebagai sumber air resapan
kawasan sekitarnya. Danau Setu Babakan juga merupakan tempat untuk rekreasi air
seperti bermain perahu air – bebek kayuh, Perahu naga dengan penumpang beregu,
menyaksikan penduduk menjala ikan di pagi hari, dan areal pemancingan baik yang
menghadap danau atau empang-empang sewaan disekitar danau. Lahan luas hijau adalah
area bagi yang menyukai aktifitas olah raga pagi, jalan kaki, lari, bersepeda,
atau senam gerak badan. Jalur trek yang mengitari danau luas adalah rute nyaman
sepanjang mata memandang.
Taman disekitar danau ditanami dengan beragam pohon buah-buahan yaitu Mangga, Palem, Melinjo, Rambutan, Jambu, Pandan, Kecapi, Jamblang, Krendang, Guni, Nangka Cimpedak, Nam-nam, Jengkol, dsb.Banyak kuliner khas Betawi terdapat disini areal wisata Setu Babakan, antara lain Kerak Telor, Toge Goreng, Arum Manis, Rujak Bebek, Soto Betawi, Es Potong, Es Duren, Bir Pletok, Nasi Uduk, Nasi Ulam, dll. dijajakan disana.
Taman disekitar danau ditanami dengan beragam pohon buah-buahan yaitu Mangga, Palem, Melinjo, Rambutan, Jambu, Pandan, Kecapi, Jamblang, Krendang, Guni, Nangka Cimpedak, Nam-nam, Jengkol, dsb.Banyak kuliner khas Betawi terdapat disini areal wisata Setu Babakan, antara lain Kerak Telor, Toge Goreng, Arum Manis, Rujak Bebek, Soto Betawi, Es Potong, Es Duren, Bir Pletok, Nasi Uduk, Nasi Ulam, dll. dijajakan disana.
Siteplan
Kawasan Setu Babakan
Wisata
kampoeng budaya yang disajikan antara lain arsitektur rumah khas Betawi yang
dibagi menjadi 3 macam, pertama rumah Betawi gudang atau kandang, kedua rumah
Betawi Kebaya atau Bapang, dan yang ketiga adalah rumah Joglo, bangunan masjid
dan rumah-rumah kampung.
Suasana
Setu Babakan
Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan menawarkan tiga paket wisata, yakni wisata budaya,
wisata agro dan wisata air. Melalui wisata budaya, pengunjung bisa menikmati
pagelaran seni baik itu musik, tarian maupun teater pada setiap minggu. Atraksi
upacara maupun prosesi budaya seperti upacara pernikahan, sunatan, akekah,
hatam quran, nujuh bulan dan lainnya juga dapat disaksikan dibulan-bulan
tertentu ataupun pada saat festival Setu Babakan yang biasanya diselenggarakan
pada bulan Agustus.
Wisata
Agro, pengunjung bisa menikmati buah-buahan khas Betawi yang ditanam di
pekarangan rumah warga sekitar Setu Babakan. Untuk wisata air pihak pengelola
menyediakan sepeda air, perahu dan tempat pemancingan. Selain itu, di lokasi
ini dapat ditemui para penjual makanan khas betawi yang jarang ditemui di
tempat lain di Jakarta.
Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan sebagai perkampungan budaya maupun objek wisata
belum bisa dibilang ideal. Banyak faktor yang kurang dalam pengembangannya.
kurangnya media informasi kawasan, pengembangan sarana dan prasarana pendukung
yang belum optimal menjadi masalah dalam pengembangan kawasan ini.
Peranan
pengelola dan pihak terkait dalam pengembangan kawasan ini sangat dibutuhkan
sehingga permasalahan yang terjadi dapat teratasi. Sehingga apa yang di
cita-citakan semua pihak terhadap kawasan ini dapat tercapai.
Langgam Arsitektur
Betawi
Rumah
tradisional Betawi memperlihatkan pengaruh arsitektur luar, seperti Eropa,
Cina, dan Arab. Hal ini terlihat dari bentuk pintu, jendela, lubang angin, dan
ornamen lain. Rumah adat / Rumah Tradisional Betawi pada umumnya terbuat dari
kayu dan bambu mulai struktur rangka sampai keseluruhan bangunan kecuali atab
dan lantai.
Rumah
Adat Betawi
Secara
umum rumah Betawi memiliki serambi pada bagian depan tanpa dinding alias
terbuka dan mempunyai sebutan langkan. Pada serambi biasanya terdapat bale
tempat santai penghuni rumah, Material kayu yang di gunakan untuk membangun
rumah tradisional Betawi biasanya menggunakan kayu sawo, kayu kecapi, bambu,
ijuk, rumbia, genteng, kapur, pasir, semen, ter, plitur, dan batu untuk pondasi
tiang. Dan bagian dinding mengunakan papan terbuat dari kayu nangka atau
anyaman bambu atau biasa di sebut gedek
Di
sisi lain, tata ruang rumah Betawi juga mirip dengan rumah modern, yakni
memiliki ruang publik, ruang privat, dan area servis. Dalam rumah Betawi,
kawasan publik berada di teras depan (disebut amben); ruang pribadi ada di
tengah, dimana di dalamnya terdapat kamar (disebut pangkeng); sementara ruang
servis atau dapur disebut srondoyan.
BAB
IV
USULAN
PENANGANAN PELESTARIAN
Kegiatan Konservasi yang dilakukan di Setu Babakan
meliputi pengelolaan kawasan, dimana fokus usaha yang dilakukan meliputi
penataan baik dari pengelolaan pengunjung, penataan bangunan hingga
infrastruktur di dalamnya.
Di kawasan Setu Babakan ini memiliki luas area yang
sangat besar, sehingga untuk lebih memudahkan area pengamatan dibagi
menjadi 4 zona, yaitu ;
Pembagian Zona
Keterangan dan Penjelasan :
Zona 1 : Biru, Zona 2 : orange, Zona 3 : hijau, dan
Zona 4 : Kuning.
Zona 1 ; yang saat ini sedang dilaksanakan oleh
pemerintah sebagai pusat kebudayaan betawi, yang berisi pusat replika pemukiman
rumah budaya betawi.
Rancangan Zona 1 Oleh Pemerintah DKI
Pada kawasan ini pelaksanaan pembangunan baru
mencapai 20% dari total site yang akan terbangun karena kendalanya masih ada
lahan yang belum terbebas.
Gambaran rancangan ini akan dibuatnya sebuah
entrance atau pusat informasi kawasan budaya dengan pintu akses utama melalu
jalan Moch. Kahfi II, terdapat pula sebuah wisma / penginapan bagi para
pengunjung atau orang yang ingin belajar mengenai budaya bertawi lebih dalam.
Untuk menunjang semuanya dan agar budaya betawi tidak punah maka akan di bangun
sebuah bangunan sebagai tempat pelatihan seni budaya dan pusat pendidikan.
Kesenian Tari dan Boneka Budaya Betawi
Zona 2 ; pada kawasan di zona 2 ini di rancang
sebuah kawasan perkampungan budaya betawi yang kini sudah ada di zona 2 dan
lebih di perbaiki dengan permukiman deret yang mengusung konsep rumah
tradisional betawi agar lebih indah dan nnyaman bila berada di lingkungan situ
babakan ini.
Kawasan Zona 2
Pada zona 2 terdapat 3 kawasan yang berbeda dan
saling menyatu satu sama lain yaitu :
Warna hijau menunjukan kawasan perkampungan betawi
yang kini sudah ada yang berfungsi sebagai tempat bersosial masyarakat kampung
babakan dan sebagai tempat berkumpulnya masyarakat sekitar, juga tempat
mengadakan acara-acara seni betawi seperti lenong dll.
Pertunjukan Lenong di Kawasan PBB
Warna ungu menunjukan lokasi wisata kuliner yang
menjadi satu dengan tempat pemancingan agar masyarakat sekitar tidak memancing
di kawasan situ. Dan pada lokasi ini juga di baut taman bermain anak.
Desain Pemancingan dan Wisata Kuliner
Warna merah menunjukan kawasan rumah / permukiman
rumah deret dan memiliki kesamaan bentuk dengan mengusung konsep perumahan
betawi modern. Dengan vie mengarah ke arah situ babakan.
Desain Perkampungan Deret Di Sekitar Pinggiran Situ Babakan
Zona 3 : pada zona tiga ini saat ini terdapat sebuah
pemancingan masyarakat dan rumah juga kios wisata kuliner masyarakat. Tidak
berbeda jauh design pada zona 3 ini di bagi menjadi 3 kawasan yaitu kawasan
kuliner dan kawasan perumahan deret betawi.
Zona 4 : seperti yang di sudah di rancang oleh
pemerintah DKI Jakarta seperti di bawah ini,
Kawasan Zona 4
Pada rancangan di zona 4 terdapat 3 kawasan
yaitu kawasan studio alam, plaza dan resort.
Studio alam ini berfungsi sebagai tempat home
industri dll.
Desain Perumahan Betawi Modern Pada Studio Alam
Pada kawasan ini sama seperti pada zona 1 dan
gabungan dengan zona 2.
Plaza yang di fungsikan sebagai tempak bersosialisasi
/ berkumpul dan mnyatukan/menghubungkan dari zona 1 sampai 4.
Desain Dermaga
Resort yang difugnsikan sebagai wilayah komersil
/penginapan bagi pengunjung domestik maupun turis.
Desain Resort
Pembagian lokasi menjadi 4 zona juga harus di
sesuaikan dengan lokasi sekelilingnya. Penggunaan konsep pendestrian oriented
agar tidak tejadi kerusakan yang berkepanjangan juga membuat pengunjung merasa
nyaman.
Desain Pedestrian Oriented Pada Keliling Situ
Pedestrian pada bagian barat dan timur tidak jauh
berbeda adanya tempat berjalan manusia dan jalur sepeda.
Desain Pedestrian Oriented Pada Keliling Situ
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Tema di kawasan situ
babakan sangat mendukung terciptanya suatu keunikan tersendiri sehingga
mengundang banyak pengunjung dan sebagai daya tarik agar membuat pengunjung
untuk kembali lagi ke situ babakan.
Untuk
mengembangkan kawasan situ babakan perlu adanya musyawarah terbuka dengan
masyarakat untuk meningkatkan kesan publik sesuai dengan fungsinya yaitu untuk
publik siapapun dapat berkunjung.
Pengembangan
harus tetap memperhatikan lingkungan sekitar situ juga situ babakan itu
sendiri.
kawasan Setu babakan
harus di lindungi, di pelihara dan termasuk daerah yang harus di Konservasi.
Karena menyimpan banyak potensi mulai dari potensi pariwisata, kebudayaan,
arsitektur dan lainnya. Semakin banyak bangunan, kawasan yang di konservasi
semakin baik karena menyimpan nilai kebudayaan yang sangat kental dan itu
merupakan ciri khas atau identitas setiap daerah.
Konservasi bangunan
namun tidak diiringi dengan antusiasme masyarakat lokal dalam menghidupkan
kembali kawasan setu babakan merupakan tindakan besar namun tanpa hasil.
Meramaikan kembali kawasan setu babakan yang ada merupakan salah satu tindakan
pelestarian, ada banyak cara yang dapat dilakukan salah satunya dengan kekuatan
media sosial dan media seperti billboard dalam mempromosikan setu
babakan. Alternatif lainnya juga bisa dengan melakukan kegiatan
seperti public event atau acara-acara yang menarik masyarakat luas.
5.2 Saran
1. untuk
meningkatkan daya Tarik pengunjung dapat dilakukan dengan mengadakan banyak
acara tradisionanl khas betawi.
2. pengelola
lingkungan sangat dibutuhkan setelah proses perancangan.
perlu diperketat peraturan dan pengawasan zoning lahan, agar
pembangunan kota di sekitar kawasan tidak berbenturan dan merusak tatanan Cagar
Budaya
7:34 AM | Labels: ARCH, Konvervasi | 0 Comments
Konservasi Arsitektur
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Setu Babakan
atau Danau Babakan terletak di
Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa, Kotamadya Jakarta Selatan, Indonesia.
Terletak di dekat Depok yang berfungsi sebagai pusat Perkampungan Suku Betawi,
suatu area yang diperuntukkan untuk pelestarian warisan budaya Jakarta,
yaitu budaya asli Betawi. Situ Babakan merupakan danau buatan dengan area 30
hektar (79 akre) dengan kedalaman 1-5 meter dimana airnya berasal dari Sungai
Ciliwung dan saat ini digunakan sebagai tempat wisata alternatif,
bagi warga dan para pengunjung. Taman disekitarnya ditanami dengan beragam
pohon buah-buahan yaitu Mangga, Palem, Melinjo, Rambutan, Jambu, Pandan,
Kecapi, Jamblang, Krendang, Guni, Nangka Cimpedak, Nam-nam, dan Jengkol.
Mayoritas penduduk di Setu Babakan adalah Betawi, dengan program dari
pemda DKI untuk memperbaiki sarana dan prasarana yang ada untuk mengakomodasi
kebutuhan ruang terbuka hijau, serta area untuk resapan air, setu babakan
berbenah diri dengan dukungan penuh dari pemda DKI. Fungsi dari Setu ini
bukan hanya untuk tempat melestarikan kebudayaan betawi yang makin tergerus
oleh jaman, tapi digunakan juga sebagai tempat alternatif rekreasi yang
berlokasi di selatan jakarta. selain fungsi utamanya sebagai penampung air
resapan untuk selatan jakarta.
Penetapan Setu-Babakan
sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun
1996. Sebelum itu, Pemerintah DKI Jakarta juga pernah berencana menetapkan
kawasan Condet, Jakarta Timur, sebagai Cagar Budaya Betawi, namun urung
(batal) dilakukan karena seiring perjalanan waktu perkampungan tersebut semakin
luntur dari nuansa budaya Betawi-nya. Dari pengalaman ini, Pemerintah DKI
Jakarta kemudian merencanakan kawasan baru sebagai pengganti kawasan yang sudah
direncanakan tersebut. Melalui SK Gubernur No. 9 tahun 2000 dipilihlah
perkampungan Setu Babakan sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi.
1.2
Permasalahan
Di
kawasan setubabakan, terdapat beberapa bangunan yang digunakan untuk memenuhi
fungsi utama dalam pembentukan pelestarian kawasan perkampungan budaya betawi. Bangunan tersebut dibuat dengan
bertujuan dapat mengenalkan budaya betawi ke masyarakat umum yang ingin
mngetehaui budaya betawi itu sendiri ada berbagai macam ragam dan ciri
ke-aktifitasannya. Namun, kenyataannya adalah, kawasan hunian tersebut tidak
ada pendekatan budaya betawi dari segi bangunan dan tata ruangnya, dan kondisi
dalam tapak yang diolah terlihat hanya kawasan cagar bangunan saja yang
mengikuti morfologi budaya betawi.
1.3 Telaah Pustaka
Judul : Identifikasi
Pola Permukiman Tradisional Kampung
Budaya
Betawi Setu Babakan, Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Kota
Administrasi Jakarta Selatan,
Provinsi DKI Jakarta
Jurnal :
Jurnal
Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana
Penulis :
Muhammad
Syaiful Moechtar, Sang Made Sarwadana, Cokorda Gede Alit Semarajaya
Pembahasan :
Identifikasi polah tingkah laku warga betawi di setubabakan
Lokasi :
setubabakan, Jakarta
Permasalahan :
Warga Setubabakan yang terebar luas
Metode :
Observasi
Teori :
Kevin Lynch
Hasil :
Penataan Ruang Setubabakan
5:10 PM | Labels: ARCH, Konvervasi | 0 Comments
Lotte World
Selain menyediakan wahana permainan yang seru, di tempat ini kita juga bisa shopping. Ada berbagai toko yang menjual suvenir khas Lotte World. Lalu, terdapat banyak kios makanan yang katanya rasa makanan disini tidak dapat diragukan, karena makanannya dijamin enak-enak dan tidak membuat kita menyesal.
Selain itu, di Lotte World sering mengadakan parade dan atraksi yang menarik. Ada pula film yang bisa kamu tonton bersama-sama dengan teman dan keluarga. Tak kalah menariknya, ada atraksi laser yang sayang untuk dilewatkan. Selain itu semua, ada pula festival makanan dimana kamu bisa mencoba berbagai hidangan menarik khas dari negara yang berbeda-beda
Masih di dalam Lotte World, ada pula Folk museum. Museum ini sangat populer dikunjungi oleh masyarakat. Pada museum ini terdapat pajangan yang merepresentasikan keadaan Bangsa Korea sejak 5000 tahun silam. Selain itu ada pula miniature desa dan taman bermain yang pastinya bagus.
Keberagaman hal menarik yang ditawarkan oleh Lotte World membuat tempat ini dikunjungi lebih dari 6 juta wisatawan setiap tahunnya. Wisatawannyapun beragam, ada yang dari dalam dan luar negeri. Baik yang baru sekali ke sini, hingga yang sudah berkali-kali berkunjung ke Lotte World. Ditambah lagi Lotte World terletak di tempat yang strategis, yaitu pusat Ibukota Korea Selatan, Seoul. Alamatnya lengkapnya adalah di Seoul-si Songpa-gu Jamsil-dong 40-1, atau sebelah selatan Sungai Han.
5:10 PM | Labels: KLA | 0 Comments
Lotte World Tower
Lotte World Tower adalah gedung tertinggi kelima di dunia yang berada di Seoul, Korea Selatan. Lotte World Tower dirancang oleh firma arsitektur KPF (Kohn Pedersen Fox) yang didirikan oleh A. Eugene Kohn, William Pedersen, dan Sheldon Fox. Konstruksi bangunan bertingkat 123 lantai dan enam tingkat basement ini setinggi setinggi 555 meter.
Lantai paling atas berfungsi sebagai ruang observasi yang bisa melihat kota Seoul dari ketinggian nyaris setengah kilometer. Bagi mereka yang takut ketinggian, mungkin lantai dari kaca transparan yang memperlihatkan suasana di jalanan di bawah akan membuat lutut mereka lemas. Lantai 108 sampai 114 disebut Premier 7. Ini adalah ruang kantor yang tertinggi yang dirancang untuk para VVIP.
Lantai di bawahnya adalah hotel mewah Signiel Hotel, lalu kemudian ada 223 fasilitas hunian mewah, perkantoran, dan fasilitas gaya hidup serta pusat seni dan kebudayaan pada lantai podiumnya. Jika luas seluruh lantainya dijumlahkan, besarnya sekitar 115 kali luas lapangan sepakbola. Untuk bisa menopang sedemikian banyak lantai, Lotte World Tower dirancang dengan pondasi yang istimewa.
Total berat bangunan ini mencapai 750.000 ton. Maka dibuatlah mat foundation berukuran panjang 72 meter x lebar 72 meter x tinggi 65 meter pada kedalaman tanah 38 meter, dengan 108 kolom baja berdiameter 1 meter dan panjang 30 meter menghunjam ke dalam lapisan tanah keras. Kemudian diperkuat dengan 4.200 ton balok lalu dituangkan beton berkekuatan tinggi sebanyak 60.000 ton. Ringkasnya, pondasi Lotte World Tower lebih tebal 2,5 kali daripada pondasi gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa.
6:18 PM | Labels: KLA | 0 Comments
Hanok - Rumah Tradisional Korea
Rumah tradisional Korea dibangun dari bahan-bahan alami seperti kayu, tanah, batu, jerami, genting, dan kertas. Tiang-tiang dan kerangka hanok dibuat dari kayu. Tembok pengisi kerangka rumah dibangun dari bata yang dibuat dari campuran tanah dan rumput. Kertas tradisional Korea (hanji) dipasang di rangka jendela, rangka pintu, dan pelapis dinding. Lantai dibuat dari tanah yang dikeraskan atau batu.
Pinggiran atap yang melengkung ke atas disebut cheoma. Panjang cheoma menentukan jumlah sinar matahari yang masuk ke dalam hanok. Berdasarkan perbedaan mencolok di bagian atap, secara garis besar hanok dibagi menjadi dua jenis: giwajip (rumah beratap genting) yang dihuni kalangan atas (yangban) dan chogajip (rumah beratap jerami) yang dihuni kalangan petani. Giwajip dibangun memakai genting (giwa) sehingga biaya pembangunan rumah menjadi mahal dan tidak terjangkau oleh rakyat biasa. Sebaliknya, rakyat biasa tinggal di rumah beratap jerami yang bahan-bahannya mudah didapat. Hanok beratap genting hingga kini masih digunakan sebagai tempat tinggal, sedangkan hanok beratap jerami sudah menjadi bangunan langka.
Hanok dilengkapi dengan ondol untuk menghangatkan lantai rumah selama musim dingin. Orang Korea duduk, makan, dan tidur di lantai yang terus menerus dihangatkan oleh ondol. Beranda lebar penghubung ruangan satu dengan ruangan lainnya disebut daecheong (대청). Daechong merupakan ruangan terbuka dengan lantai dari kayu yang dibangun untuk menjaga rumah tetap sejuk di musim panas. Bentuk hanok juga berbeda-beda menurut daerahnya di Korea. Di Korea bagian utara yang dingin, bangunan hanok disusun menyerupai persegi tertutup (atau aksara hangul: ㅁ) sebagai penahan angin untuk menjaga rumah tetap hangat. Di Korea bagian tengah, ruangan-ruangan disusun membentuk huruf L (atau aksara hangul: ㄱ). Di Korea bagian selatan, hanok dibangun memanjang menyerupai huruf I agar angin mudah keluar masuk.
Bangunan (ruangan) tempat tinggal pria dan wanita dipisahkan sesuai dengan pemikiran Konfusius. Hanok terdiri dari bangunan-bangunan (ruangan) yang disebut haengrangchae, sarangchae, anchae, dan sadang. Haengrangchae adalah bangunan untuk tempat tinggal pelayan, berada di dekat pintu masuk. Sarangchae adalah bangunan untuk pria atau kepala keluarga, termasuk untuk makan dan tidur, dan berada di bagian depan. Anchae adalah bangunan utama sekaligus ruang tidur untuk wanita berikut anak-anak kecil, dan terletak di bagian dalam yang jauh dari pintu masuk. Ruangan untuk altar leluhur disebut sadang. Halaman di tengah-tengah bangunan rumah disebut madang, dan bangunan gudang disebut gwangchae. Selain itu, hanok juga sering memiliki cerobong asap dan pintu gerbang (munganchae).
9:51 AM | Labels: KLA | 1 Comments
Sejarah Korea Selatan
Korea Selatan adalah sebuah negara yang dengan cepat menjadi negara maju yang bertaraf hidup tinggi. Korea Selatan juga merupakan negara yang tingkat ekonominya tinggi, yaitu ke-4 di Asia dan ke-15 di dunia.
Sejarah korea dimulai sejak Dinasti Gojoseon ( Joseon Lama) pada tahun 2333 SM. Namun pada awal abad ke-3 SM, dinasti tersebut terpecah belah menjadi beberapa bagian. Kerajaan-kerajaan baru mulai didirikan dan berjalan hingga negara Korea berada di bawah penjajahan Jepang.
Negara Korea terlepas dari pendudukan Jepang dan merdeka pada tanggal 15 Agustus 1945. Saat itu, Jepang mengalami kekalahan dalam perang dan negara-negara di bawah pendudukannya satu persatu mulai melepaskan diri. Begitu pun dengan Negara Korea. Setelah merdeka, Korea membentuk pemerintahannya sendiri dengan presiden pertamanya, Lee Seung Man.
Tidak lama setelah pembentukan negara baru tersebut, tepatnya pada tahun 1950-1953, terjadi perang saudara antara wilayah Korea bagian utara dan korea bagian selatan. Pada akhirnya kedua wilayah tersebut sepakat membagi wilayah mereka dengan perbatasan Pan Mun Jom.
Bendera Negara Korea Selatan disebut Taegeukgi dan terdiri dari tiga bagian; latar berwarna putih, taegeuk berwarna merah dan biru ditengah , serta empat trigram ( gwae ) di setiap sudut bendera.
Latar berwarna putih melambangkan cahaya, kesucian, dan cinta. Sedangkan taegeuk sendiri melambangkan kejujuran dan perpaduan antara surga dan manusia. Taegeuk disebut juga eum dan yang, keduanya tak terpisahkan dan membuat segala hal di dunia ini bersirkulasi, menghasilkan harmoni, dan menciptakan kreasi baru.
Keempat trigram melambangkan filosofi kedamaian yang direalisasikan lewat perputaran dan pekembangan taegeuk. Geon yang terletak di kiri atas pada sisi ‘yang’ yang kuat melambangkan keadilan Tuhan. Gon yang terletak di kanan bawah pada sisi ‘eum’ yang paling kuat melambangkan kelimpahan. Gam yang terletak di kanan atas melambangkan kebijaksanaan. I yang terletak di kiri bawah melambangkan cahaya.
9:04 AM | Labels: KLA | 0 Comments
HUKUM PRANATA - UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO.4 TAHUN 1992
10:27 AM | Labels: ARCH, HUKUM PRANATA | 0 Comments
Subscribe to:
Posts (Atom)
Powered by Blogger.