Dating Violence Pada Remaja (Manusia dan Cinta Kasih)
Dating Violence atau Kekarasan dalam pacaran adalah meliputi segala
bentuk kekerasan yang dilakukan oleh pasangan diluar hubungan yang sah. Pada saat ini tidak jarang ditemui
kasus kekerasan dalam pacaran yang dilakukan oleh remaja. Kebuntuan
dalam bersikap remaja kerap mengakibatkan
kekerasan yang dilakukan oleh pasangan.
Sebagaimana definisi
kekerasan terhadap perempuan yang dibuat oleh PBB, yaitu: “Tindakan kekerasan
yang dilakukan terhadap perempuan karena asumsi gendernya, yang menyebabkan
atau akan menyebabkan penderitaaan secara fisik, seksual atau psikologis bagi
perempuan, termasuk ancaman, pemaksaan atau pembatasan kebebasan bergerak, baik
yang terjadi di dalam ataupun di luar rumah.” (Declaration on the elimination
on violence against woman: passed by UN General Assembly, 1993). Seperti yang ditunjukan dalam video
singkat yang mengisahkan seorang Gadis yang bernama Melati yang berkuliah
disalah satu Perguruan Tinggi dibilangan Jakarta. Kehidupan Melati yang awalnya
biasa saja berubah setelah bertemu dengan Jaka yang kemudian menjadi
kekasihnya.
Pada awal hubungan Jaka sangat baik dan menyayangi melati, namun
seiring berjalannya waktu Jaka menjadi posesif, emosional, dan ringan tangan
terhadap melati. Mereka jadi sering bertengkar dan pada saat bertengkar Jaka
sering kali melakukan kekerasan kepada melati. Jaka melakukan semua itu akibat
melihat pertengkaran yang dilakukan oleh kedua orang tuanya. Selain melakukan
tindak kekerasan secara fisik jaka juga melakukan pemerasan kepada melati. Awalnya
melati mencoba bersabar dan berharap suatu saat jaka akan berubah namun
perilaku Jaka terhadap Melati menjadi lebih parah. Dan Melati pun memutuskan
untuk berpisah dari Jaka karena sudah tidak tahan dengan perilaku Jaka
terhadapnya.
Dari Kisah diatas
dapat disimpulkan bahwa Salah satu yang bisa membatasi terjadinya dating
violence adalah dengan cara penguatan pengetahuan dan pengamalan Agama. Dengan memiliki pengetahuan Agama yang
baik dan iman yang kuat, maka setidaknya remaja dapat mencegah diri dari
tindakan yang mendekati pada kerugian, dalam hal ini adalah dating violence itu
sendiri. Lalu, kita juga harus
terbuka dengan keluarga, sahabat dan juga teman agar kita dapat mendengar saran
mereka jika kita mengalami kekerasan dalam pacaran. Selain itu kita juga harus
berani menolak dan berkata tidak. Dan jika kesalamatan kita sudah terancam kita
harus memberanikan diri untuk melaporkan hal tersebut keada pihak yang
berwajib.
4:14 AM
|
Labels:
IBD
|
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Powered by Blogger.
0 comments:
Post a Comment