Sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan yang maha esa” memiliki makna bahwa negara yang didirikan adalah sebagai perwujudan tujuan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. 

Sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab memiliki makna sebagai berikut “bahwa manusia pada hakikatnya adalah  makhluk yang berbudaya dan beradab harus berlaku adil.”

Sila ketiga “Persatuan Indonesia” memiliki makna yaitu nasionalisme yang memiliki moral ketuhanan adalah nasionalisme yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan.

Sila keempat yang berbunyi “Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan” memiliki makna bahwa demokrasi harus secara mutlak dilaksanakan dalam kehidupan bernegara.

Sila kelima yaitu keadilan sosial bagi seuruh rakyat indonesia memiliki makna yaitu nilai keadilan harus terwujud dalam kehidupan sosial yang mencakup keadilan dalam hubungan manusia dengan manusia itu sendiri,manusia lain, masyarakat, bangsa dan juga negaranya.

Namun, sekarang ini makna dari nilai-nilai pancasila mulai ditinggalkan, salah satunya dengan lunturnya pedoman “Bhineka Tunggal Ika” dengan mulai banyaknya konflik yang terjadi antar masyarakat. Padahal Bhineka Tunggal Ika dapat membantu untuk memperkokoah persatuan bangsa Indonesia.

Sumber:

https://dheavanialado.wordpress.com/2015/04/13/contoh-contoh-berita-yang-mengandung-nilai-pancasila-positif-negatif/

http://thesourthborneo22.blogspot.co.id/2013/01/filsafat-pancasila.html